Rabu, 23 Januari 2013

Sumatera Selatan bangun Monorel !!


Sumsel Bakal Jadi Provinsi Pertama yang Punya Monorel
JAKARTA - Di tengah maju mundurnya proyek angkutan massal di Ibu Kota seperti Monorel maupun MRT, Pemprov Sumatera Selatan justru berencana membangun monorel di Palembang pada tahun ini.

Hari ini Pemrov Sumsel melakukan MoU bersama pihak PT True North Bridge Capital sebagai langkah maju menuju skema kerjasama PPP (public private partnership) project.

"Insiatif melaksanakan pembangunan monorel sebagai salah satu alternatif transportasi massal dengan kapasitas angkut menengah di Kota Palembang sebagai salah satu prioritas pengembangan sistem transportasi terpadu," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Menurut Alex, pada 2012 lalu. Pemprov Sumsel telah menyusun feasibility study dan awal 2013 perencanaan monorel ini akan dilanjutkan pada tahap basic design dan studi AMDAL. Diharapkan pada akhir 2013, proyek monorel ini siap untuk ditenderkan pada investor.

"Jadi kami (Sumsel) merupakan provinsi pertama yang memiliki monorel di Indonesia," kata Alex.

Saat ini terdapat beberapa calon investor asal Korea dan AS yg tertarik untuk berinvestasi dalam proyek monorel yaitu: Hyundai Group, DOHWA Group, Korea Consultant Int Group dan STA Engineering Group.

Proyek Kereta api perkotaan monorel palembang ini terbagi atas dua koridor yakni koridor I, Bandara SMB II-Masjid Agung (15 km) dan koridor II: Masjid Agung-Jakabaring (10 km).

Proyek monorel akan menggunakan empat set kereta dengan jumlah kereta dua set per koridor. Adapun jumlah gerbong per set terdiri dari enam gerbong dengan kapasitas 110 penumpang. Monorel ini akan beroperasi selama 20 jam per hari dgn kecepatan rata rata 45 km per jam.

"Monorel Palembang dapat menampung penumpang sebanyak 191.309 orang per hari dengan rencana tarif sebesar Rp15 ribu per penumpang," pungkas Alex Noerdin. (Arief Sinaga /Sindoradio/wdi)


Apa Alasan Alex Noerdin Bangun Monorel di Palembang?

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, pembangunan monorel di Kota Palembang adalah sebuah cerminan dari pemikiran yang jauh ke depan. Dengan jumlah penduduk yang telah mencapai 1,8 juta jiwa dan perkembangan kota yang pesat, sudah saatnya Palembang memiliki sarana transportasi massal sebagai langkah antisipasi sebelum terlambat.

"Jadi, jangan sampai saat sudah ada masalah, baru memulai antisipasi," kata Alex seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan PT True North Bridge Capital di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Menurut Alex, frekuensi penerbangan dari dan menuju Palembang saat ini sudah semakin padat. Monorel merupakan sebuah solusi tepat karena akan memudahkan orang untuk mencapai akses dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke titik-titik penting di pusat kota.

"Untuk rute Palembang ke Jakarta saja ada 28 kali sehari, selain itu ada juga rute ke luar negeri. Dihitung dari sudut akademis dan bisnis, ada sekitar 94.000 penumpang per harinya. Koridor 1 akan menghubungkan bandara dengan kantong penumpang seperti di hotel, stadion, mal, dan lain sebagainya," kata Alex.

Lebih lanjut, Alex mengatakan, setelah melalui berbagai kajian, monorel merupakan sarana transportasi yang cocok dengan kondisi geografis dan kemampuan keuangan Sumatera Selatan. "Kenapa monorel? sebab, kalau subway, air tanah (di Sumsel) terlalu tinggi dan harganya relatif mahal, bukan jangkauan kita. Hal itu saya tekankan sekali lagi merupakan antisipasi sebelum terlambat. Contoh Cengkareng, kalau dibangun sekarang, banyak masalahnya," ujar Alex.

Monorel Palembang nantinya akan melayani empat koridor, masing-masing Koridor 1 (Masjid Agung-Jakabaring-Lingkar Selatan), Koridor 2 (Prameswara-Mayor Zen), Koridor 3 (Demang Lebar Daun-Patal Pusri), dan Koridor 4 (Masjid Agung-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II).

Untuk tahap pembangunan awal, proyek akan difokuskan untuk membangun Koridor 1 dan Koridor 4 yang ditargetkan akan selesai paling lama 4 tahun. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sendiri direncanakan akan melibatkan beberapa calon investor asal Korea Selatan dan Amerika Serikat, yaitu Hyundai Group, Korea Consultant Internatinal Group, Dohwa Group, dan STA Engineering Group.


ilustrasi



sumber | iniunic.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar