Selasa, 22 Januari 2013

Avanafil: Viagra jenis baru?


Avanafil: Viagra jenis baru?Pasar obat untuk disfungsi ereksi pada pria mungkin akan mendapat pendatang baru dengan dicobanya sebuah obat baru bernama Avanafil. Avanafil adalah obat sekelas Viagra, Levitra, dan Cialis yang bisa berfungsi cepat dengan lebih sedikit efek samping.
Namun, apakah Viagra jenis lain ini benar-benar dibutuhkan?
"Tidak, kita tidak membutuhkan Viagra jenis lain, tetapi ini bisa diterima untuk alasan kompetisi yang sehat. Kami perlu obat dengan harga yang sesuai untuk para pengguna. Lagipula obat ini tidak benar-benar sama dengan Viagra," kata Dr Ira Sharlip, seorang profesor bidang urologi di UC San Frnasisco dan mantan presiden International Society for Sexual Medicine. "Aku mengatakan ini karena reaksi obat tersebut lebih cepat dari Viagra, walaupun kami belum pernah benar-benar membandingkannya secara langsung."
Viagra ditemukan pada akhir abad 20-an yang kemudian membuat revolusi dalam bidang seksual dan mengganti kata "impotensi" dengan "disfungsi ereksi," atau ED (Erectyle Disfunction). Seperti Viagra dan kompetitor lainnya, Avanafil dapat meningkatkan aliran darah pada penis untuk membantu pria mengalami ereksi. Namun, daya jual utama Avanafil adalah bahwa obat ini dapat menhasilkan ereksi dengan cepat, tak lebih dari 15 menit.
"Efek dan reaksi yang cepat sangat penting bagi para pria, terutama bagi mereka yang mencari pengobatan untuk ED," kata Sharlip, seperti dilansir oleh ABC News.
"Pria yang memiliki pola hubungan seksual yang tetap, misalkan setiap Sabtu malam, mungkin tidak memerlukan Avanafil. Tetapi mereka yang memiliki hubungan seksual yang tidak teratur akan menyukainya," prediksi Sharlip. "Jika anda perhatikan, Anda hanya perlu menelan satu pil, lalu sudah 'siap' dalam 15 menit."
Penelitian juga memperlihatkan bahwa Avanafil lebih cepat dibersihkan oleh tubuh dibandingkan dengan obat-obatan untuk ED lainnya. Dalam penelitian kedua, Avanafil bekerja dengan menghasilkan tekanan darah yang lebih rendah pada pasien dengan kelainan jantung yang mengonsumsi nitroglycerin. Pada penelitian fase ketiga, diketahui bahwa Avanafil tidak memberikan efek samping seperti pandangan yang berubah biru atau priapism yang biasa terjadi pada pengguna Viagra. Dalam kasus lain, pria yang mengonsumsi PDE5 dikabarkan seringkali mengalami kesulitan pendengaran, atau kehilangan pendengaran sama sekali.
Sharlip mengatakan bahwa efek samping yang jarang terjadi seperti priapism atau penglihatan yang berubah biru sangat berpengaruh pada pasien. Sejauh ini Avanafil menghasilkan efek samping seperti sakit kepala, sakit punggung, dan hidung tersumbat.
Avanafil telah diterima untuk digunakan di Korea. Sementara Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika masih akan meninjau Avanafil melalui perusahaan pembuatnya, Mitsubishi Tanabe Pharma Corp. Baru-baru ini Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika meloloskan obat untuk disfungsi ereksi dengan nama Staxyn, sebuah versi vardenafil yang bisa larut di bawah lidah, tak perlu ditelan.


Like This..?? Share This Article..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar